Semester ini saya mulai menggunakan Learning CMS, yaitu ATutor, untuk meletakkan semua bahan materi kuliah saya dan juga sebagai tempat diskusi dan pengumuman. Yang ingin saya coba lihat adalah seberapa besar digital divide yang ada terhadap mahasiswa saya saat ini. Walaupun di kampus saya sudah terpasang hot spot wifi dan disediakan lab internet bebas, tapi masih saja ada mahasiswa yang masih belum "kerasan" dengan model ini.
Mungkin saya perlu terus mencoba untuk beberapa semester ke depan dengan menerapkan sedikit model "pemaksaan" agar budaya mahasiswa untuk proses belajar dapat mulai secara mandiri mencari dan aktif untuk terlibat dalam proses belajar mengajar.
Saya pikir pembentukan budaya jauh lebih penting ketimbang harus terus memberi makan soal teknologi Informasi terbaru terus kepada mahasiswa. Mungkin saya harus mencari suatu metode pengukuran juga tentang hal ini, agar nantinya punya suatu metric yang dapat menunjukkan secara kuantitatif tentang pola budaya yang memanfaatkan teknologi.
2 comments:
ya saya sih diapaksa gitu jg gak masalah .tp jgn cma sekedar dipaksa gitu doong, yah kalo bisa dibantu jg dong. beljar aktif kan perlu internet, lah internet kan mahal. (pake lab bebas aja ????? lab bebas ?????)
ya sayasih diapaksagitu jg gak masalah .tp jgncma sekedar dipaksa gitu doong, yah kalo bisa dibantu jg dong. beljar aktif kan perlu internet, lah internet kan mahal. (pake lab bebas aja ????? lab bebas ?????)
Post a Comment